Iklan Terkait

Sabtu, 11 Juli 2015

PERSAINGAN SENGIT DI AKAR RUMPUT (GO-JEK) DAN PANGKALAN OJEK



MASALAH TRANSPORTASI
PERSAINGAN SENGIT DI AKAR RUMPUT (GO-JEK) VS PANGKALAN OJEK



Penerapan aplikasi teknologi memudahkan warga dan membantu pemerintah yang sampai saat ini belum bisa menyediakan fasilitas transportasi publik memadai. Akan tetapi, kesenjangan dalam kemampuan menerima dan menggunakan aplikasi memicu masalah sengit di akar rumput.
Beberapa tahun terkahir , mendadak jalanan ibu kota diwarnai pengemudi Go-Jek. Menyusul, Grabbike. Berkat penerapan aplikasi  ojek sepeda motor menjadi bisnis menggiurkan. Penumpang diuntungkan karena tarif rasional dan ada jaminan asuransi. Pendapadatan si pengojek pun meningkat . tukang ojek menjadi pekerjaan baru yang didambakan kaum urban.
senin (29/6), sejak pukul 06.30 marsiah (50) sudah antri mendaftar sebagai pengemudi di kantor Gojek , kebayoran baru, Jakarta selatan Gedua dua lantai itu di sesaki ratusan pendaftar pengemudi. Dia dan belasan perempuan lainnya berdesakan diantara para lelaki.
Warga Cinere Depok Jawa Barat, Membawa SIM , STNK dan buku nikah sebagai syarat. Mendaftar menjadi pengemudi.
Siapapun diterima katanya, kerja disni bisa dapat uang lumayan.  Saldo tetangga saya Rp 10 juta. Padahal baru beberapa bulan kerja,” Ujarnya.
Beni setiawan (19), mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta, menuturkan, pengemudi Gojek yang ia tumpangi menawari pekrjaan sampingan di Gojek karena pendapatannya banyak , jadilah ia ikut mengantri mendaftar bersama Marisah.
Heru, tukang ojek yang tergabung dalam Grabbike, sudah mendapat uang Rp. 1,2 juta dalam sepekan. Penghasilan di Grabbike menjadi tambahan besar disamping pekerjaan nya disebuah minimarket dengan Gaji Rp. 2,7 juta perulan.
Pengemudi juga mendapatkan jaket dan helem gratis. Satu helem lagi disediakan untuk penumpang. Heru juga mengatakan pengemudi juga dibekali dengan ponsel pintar    untuk mengakses pesanan. Ponsel seharga 800.000 ini dicicil dari pemasukannya. Pola serupa diterapkan di Gojek.
Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek Nadiem makarim menuturkan, Jumlah pengemudi Gojek sudah Sampai 10.000.
“Setiap hari , 200  oarng mendaftar menjadi pegemudi “ Ujarnya.
Rifat sungkar, Founder Rifat drive Labs, Yang bekerjasama dengan Gojek, menuturkan, setiap hari akan dilatih 120 pengemudi. “Kami mengajarkan teknik keselamatan dan pertahanan berkendaraan agar pengemudi memberikan rasa aman bagi penumpang. “  Ujarnya.
Berbeda dengan marsiah, Benny, juga Heru yang begitu bersemangat, Muslam (50)   dan sekitar delapan tunkang ojek mengobor santai sembari tidur-tiduran dipangkalan ojek kebon jeruk, Selasa (30/6). Disamping lokasi pangkalan ojek itu ada warung kelontong.
Muslam tinggal di Ciledug, Tangerang, Sejak pukul 07.30 hingga 11.00 di pangkalan itu, ia baru mendapatkan Rp. 20.000 dari satu penumpang. Dari tempat mangkal Muslam terlihat pengojek berjaket dan berhelem hijau berseliweran.
“sekarang banyak penumpang dari kompleks dan karyawan memesan lewat Go-Jek,” kata mantan petugas keaman yang sudah 14 tahun ngojek demi mencukupi kebutuhan keluarganya.
Lelaki yang biasa dipanggil Bang Black ini mengaku kesulitan mengoperasikan ponsel Android. Sehari-hari menggunkan ponsel hanya sekedar untuk mengirim pesan singkat dan telfon. Untuk itu dia tidak tertarik masuk Gojek. Rekannya Sanuri (57) juga tidak lancar menggunakan telpon seluller. Fisiknya pun tak lagi prima.
Berbeda dengan Go-Jek yang mengambil penumpang dengan sistem berdadu paling cepat ngeklik pesanan. Di ojek pangkalan mereka tidak boleh mangkal di daerah orang. Mereka juga biasa antri mengambil penumpang demi menghindari konflik sosial diantara mereka.
Kehadiran Go-Jek dan Grabbike otomatis merusak tatan itu. Orang bisa kapan pun dan dimana pun memesan ojek. Tak mengherankan banyak bermuncuclan penolakan, bahkan percikan konflik antara konvensional dan yang berbasis aplikasi. Kini, hanya sesama orang tua yang tidak melek teknologi dan pelanggan lama yang masih menggunakan jasa Muslan dan kawan-kawan.
“Kami justru ingin merangkul tukang ojek bergabung. Sudah banyak yang bekerjasama dengan kami  dan meninggalkan pangkalannya “ kata Nadiem.
Bagi Muslam dan kawan-kawan penyelesaian konflik bukan sesederhana itu. Dia dan beberapa pengojek yang lebih tua berharap pemerintah berkeadilan dalan menyingkpi kesenjangan ini. Entah dengan membuat paguyuban pelatihan safety riding atau kegiatan lain. Harapan Muslam itu terkait dengan posisi ojek sepeda motor di Jakarta yang meskipun tidak diakui pemerintah sebagai moda angkutan umum tetap menjadi andalan ditengah kemacetan dan terbatasnya pelayanan transportasi publik.
Terhitung hingga akhir tahun 2014 ada sekitar 13 juta sepeda motor yang berkeliaran di Jakarta. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris besar Muhamad Iqbal menyatakan. Pengendara sepeda motor tercatat sebagai pelanggar aturan lalulintas tertinggi dan paling sering terlibat kecelakaan. Sepeda motor tidak di design untuk berkendaraan jarak jauh terlebih untuk angkutan umum.  (DEA/ART/RTS/RAYB08)
Sumber : koran Kompas Hari Sabtu , 04 Juli 2015.

                  
     
Pasar Tambun Online
Pasar Tambun Online Updated at:

1 komentar:

  1. "Hi!..
    Greetings everyone, my name Angel of Jakarta. during my
    visiting this website, I found a lot of useful articles, which indeed I was looking earlier. Thanks admin, and everything."
    Ejurnalism

    BalasHapus